Air bagi tumbuhan merupakan sumber kehidupan, pertumbuhannya tergantung pada kualitas dan kuantitasnya. Setiap bunga memiliki persyaratannya sendiri untuk rezim dan metode penyiraman, yang kepatuhannya akan memungkinkan Anda untuk mengatur perawatannya dengan benar.
instruksi
Langkah 1
Tanaman hias bervariasi dalam persyaratan penyiraman.
Tanah yang tergenang air cocok untuk calamus dan cyperus. Mereka perlu disiram sering dan berlimpah.
Langkah 2
Sebagian besar tanaman membutuhkan tanah yang lembab tanpa mengering, tetapi tanpa genangan air yang berlebihan.
Untuk melakukan ini, penyiraman harus teratur (setiap beberapa hari) dan berlimpah.
Tanaman: akalifa, achimenes, bertalonia, boevia, balsam, melati multiflorous, calathea, coleus, spathiphyllum, ficus kerdil, cyclamen persia, lemon, oleander, ivy, dll.
Langkah 3
Penyiraman sedang berarti mengeringkan lapisan tanah atas 1 hingga 2 cm di antara penyiraman.
Bunga-bunga ini sangat lembab di musim semi dan musim panas, dan penyiraman berkurang di musim dingin.
Tanaman: abutilone, akasia, bocaria, bugenvil, columnea, palem, dracaena, aroid, asparagus, chlorophytum, garut, dll.
Langkah 4
Tanaman yang membutuhkan penyiraman moderat di musim panas dan musim semi dan sangat langka di musim gugur dan musim dingin: kaktus, sukulen, crinum, gloxinia, caladium dan umbi dan umbi dalam ruangan lainnya, menumpahkan dedaunan di musim dingin.
Langkah 5
Persyaratan kualitas air untuk irigasi:
- suhu: air harus pada suhu kamar; hanya anggrek yang bisa disiram dengan air hangat selama berbunga; penyiraman dengan air dingin dapat membunuh tanaman.
- kekerasan dan komposisi kimia: disarankan untuk mempertahankan air - ini mengurangi kekerasannya dan klorin menguap.
- Anda dapat menggunakan air hujan atau lelehan untuk irigasi, jika Anda yakin akan kemurniannya; Anda juga dapat mendisinfeksi dengan arang atau arang aktif.
- keasaman air: Anda dapat mengasamkan air dengan gambut (100 gram per 10 liter air), menurunkan keasaman dengan jus lemon.
Tanaman yang tidak dapat mentolerir keasaman air yang tinggi: pakis, heather, azalea, camellia, bromeliad, gardenia, melati.
Tanaman yang menyukai keasaman tinggi: abutilone, buah jeruk, aucuba, aloe, asparagus, zephyranthes, pelargonium gloriosa, kalanchoe, yucca, cyclamen, laurel, fuchsia, dll.
Langkah 6
Penyiraman dapat dilakukan dengan beberapa cara:
- penyiraman dari kaleng penyiraman cocok untuk sebagian besar tanaman indoor, air di akar atau di sepanjang tepi pot.
- beberapa tanaman (saintpaulia, gloxinia, cyclamen, anggrek, dll.) disiram dengan mencelupkan pot setiap tahun.
Tunggu hingga permukaan tanah lembab dan angkat pot, biarkan air mengalir.
- irigasi tetes sangat diperlukan selama lama absen dari rumah.
Ini dapat dilakukan dengan menggunakan sumbu (tali dari pot ke wadah berisi air), botol plastik atau alat khusus - alas kapiler, perangkat Aqva Globes, kerucut keramik, dll.
- penyiraman otomatis menggunakan "panci pintar".
- penggunaan hidrogel dalam bentuk butiran atau bola.
Langkah 7
Saat menentukan seberapa sering menyiram, pertimbangkan faktor-faktor berikut:
- kekhususan bunga - perlu mempertimbangkan persyaratan tanaman untuk frekuensi dan volume penyiraman.
- musim - di musim dingin, penyiraman biasanya berkurang, karena sebagian besar tanaman memasuki masa dorman.
- kondisi lingkungan: ketika suhu ruangan naik (misalnya, selama musim pemanasan), kebutuhan akan irigasi meningkat; dalam pot kecil, tanah mengering lebih cepat dan penyiraman harus lebih sering.
Langkah 8
Anda dapat menentukan kekurangan air dengan kriteria berikut:
- tanaman tumbuh lambat.
- daun bagian atas terkulai dan layu.
- daun bagian bawah menggulung, ujung-ujungnya menjadi coklat dan kering.
Langkah 9
Kelebihan kelembaban dimanifestasikan sebagai berikut:
- daun bagian atas terkulai.
- tanda-tanda busuk muncul di daun.
- daun bagian bawah menguning, ujungnya menguning.
- jamur muncul di bunga.