Banyak orang ingin melihat ke masa depan, mengubah nasib mereka. Karena itu, astrologi sangat populer, yang oleh para ilmuwan disebut pseudosains. Tetapi sampai saat ini tidak ada cukup bukti untuk mengkonfirmasi pengaruh astrologi pada nasib, atau untuk menyangkalnya.
Mengapa orang percaya pada horoskop
Keinginan untuk menembus rahasia nasib mereka membuat jutaan orang beralih ke bintang, planet, nubuat, peramal, peramal, bola ajaib dan benda-benda yang akan melukiskan gambaran masa depan bagi mereka. Orang-orang percaya pada horoskop dan mempelajarinya dengan penuh semangat setiap hari, menyesuaikan dan menyesuaikan hidup mereka sendiri dengan "bintang". Banyak yang yakin bahwa tanda Zodiak tempat mereka dilahirkan memiliki pengaruh yang menentukan pada karakter, kemampuan, keberuntungan, dan seluruh nasib mereka.
Apa yang Para Ilmuwan Katakan
Sampai saat ini, tidak ada penelitian ilmiah yang serius telah dilakukan. Industri prediksi terlalu luas untuk dilanggar oleh dunia ilmiah. Tetapi upaya untuk menyangkal pengaruh tanda-tanda zodiak pada nasib seseorang dilakukan dari waktu ke waktu. Yang paling serius adalah studi yang dilakukan oleh tim ilmuwan dari Universitas Aarhus Denmark.
Sekelompok psikolog yang dipimpin oleh Profesor Peter Hartmann memeriksa statistik berdasarkan studi profil pribadi 15.000 veteran Amerika dari Perang Vietnam. Dari sudut pandang astrologi, kuesioner mereka tidak pernah dipelajari. Ide ini datang ke Profesor Hartmann karena kuesioner tidak hanya berisi tanggal lahir, tetapi juga menggambarkan secara rinci karakteristik individu dan psikologis, seperti tingkat kecerdasan, kecenderungan neurosis dan psikopati, kemampuan adaptasi sosial dan banyak lagi. Sebagai hasil penelitian, tidak ada hubungan yang ditemukan antara tanda zodiak dan nasib subjek.
Satu-satunya detail adalah bahwa mereka yang lahir dari Juli hingga Desember, rata-rata, satu poin lebih pintar dalam hal IQ daripada mereka yang lahir dari Januari hingga Juni. Tetapi penelitian lain yang dilakukan berikutnya, pemuda Amerika berusia 15 hingga 24 tahun, membantah hasil ini, menunjukkan sebaliknya.
Kesimpulan psikolog Denmark tidak ambigu: ciri-ciri kepribadian seseorang tidak bergantung pada periode planet tempat ia dilahirkan. Benar, Profesor Peter Hartmann sedikit membungkuk ke arah para ahli astrologi yang berlatih, dengan mengatakan bahwa semua astrologi tidak selalu merupakan tipuan. Mitos hanya berpengaruh pada nasib tanda-tanda Zodiak, dan semua ramalan bintang hanyalah kertas bekas. Kecuali … horoskop individu, yang disusun dengan mempertimbangkan bintang yang terbit pada saat kelahiran. Para ilmuwan memilih untuk tidak menyelidiki pertanyaan tentang horoskop individu dan membiarkannya terbuka.