Guas adalah bahan seni yang ideal untuk calon pelukis. Jauh lebih mudah baginya untuk melukis daripada cat air atau minyak. Mudah ditangani, tetapi cat ini memiliki karakteristiknya sendiri.
instruksi
Langkah 1
Guas adalah cat buram dan tebal. Dia tidak suka air. Pertimbangkan ini saat memilih kuas. Sikat tupai sangat ideal untuk cat air, tetapi tidak diinginkan untuk menggunakannya saat melukis dengan guas. Yang terbaik adalah memilih sikat yang tidak terlalu menyerap. Kuas kolom dan bulu (alami atau sintetis) paling cocok untuk guas. Pilihan termurah adalah sikat bulu alami. Dalam set Anda harus memiliki kuas dengan berbagai bentuk dan ukuran: tipis dan tebal, rata dan bulat. Ingatlah bahwa guas adalah cat yang cukup berat, lapisannya tebal, jadi kertasnya harus padat dan tidak terlalu basah.
Langkah 2
Pertama, Anda perlu belajar cara mencampur warna. Tidak seperti cat air yang dapat dicampur langsung di atas kertas, guas lebih berat dan lebih tebal. Untuk mencampurnya, Anda membutuhkan palet. Sebagai palet, Anda dapat menggunakan selembar kertas tebal, karton, plastik atau papan kayu. Aduk warna secara menyeluruh sampai diperoleh massa yang homogen. Pertama, bereksperimen dengan warna, periksa nuansa apa yang diperoleh dengan mencampur beberapa warna primer. Anda dapat membagi lembaran menjadi beberapa kotak kecil, dan mengecatnya dengan warna baru yang dihasilkan.
Langkah 3
Saat mulai melukis dengan guas, ingat properti utamanya: itu adalah cat buram. Jika Anda membuat sketsa pensil sebelum menulis dengan warna, maka itu tidak akan terlihat melalui lapisan cat. Warnanya mudah tumpang tindih satu sama lain, sehingga urutan detail yang digambar menjadi tidak penting. Anda bisa mulai dengan objek yang paling gelap, atau Anda bisa mulai dengan yang paling terang. Jika beberapa bagian lukisan tidak sepenuhnya berhasil, tunggu sampai lapisan benar-benar kering dan modifikasi lagi. Anda tidak perlu terlalu terbawa dengan lapisan yang tumpang tindih; akibatnya, Anda mungkin berakhir dengan "warna kotor".
Langkah 4
Bereksperimenlah dengan tekstur. Pada selembar kertas bersih, lakukan serangkaian sapuan, membasahi sikat lebih keras setiap kali. Mulailah dengan sikat yang benar-benar kering dan akhiri dengan sikat yang sangat basah. Anda akan menemukan bahwa cat diletakkan berbeda setiap saat. Dengan sikat kering, sangat ideal untuk menggambar detail kecil di tahap akhir. Anda juga bisa menggunakan sikat gigi untuk menyemprotkan cat, spons, tisu, atau bahkan jari Anda.
Langkah 5
Perhatikan kondisi sikat! Jika ada partikel cat lama di atasnya, itu dapat merusak warna campuran. Harus selalu ada cukup air bersih dan kain untuk menyeka sikat. Jika sikatnya sudah tua dan tumpukannya sudah keluar, jangan mengecatnya lagi, jika tidak bulu-bulu halus akan tertinggal di atas kertas.