Linen adalah bahan ramah lingkungan yang digunakan tidak hanya untuk membuat pakaian, tetapi juga sebagai bahan baku teknis (bahan bakar, minyak, tali, dll). Selain itu, rami memiliki sifat penyembuhan yang sangat baik, membantu meredakan peradangan, mengatur pertukaran udara, dan karena itu telah lama digunakan di bidang kedokteran.
instruksi
Langkah 1
Bahan baku pembuatan kain linen adalah serat yang diekstraksi dari batang tanaman. Untuk mendapatkan serat rami, kumpulkan rami dan lakukan pemrosesan utamanya. Rendam jerami (perusahaan swasta menggunakan resep mereka sendiri untuk komposisi untuk menghidrolisis rami, teknologi ini sering menjadi rahasia dagang)
Langkah 2
Keringkan sedotan - batangnya harus benar-benar kering. Sekarang lanjutkan ke lipatan dan pemukulan bahan. Langkah pra-perawatan terakhir adalah carding serat untuk mendapatkan serat yang bersih. Biasanya, linen tidak dicat, tetapi terkadang dicat putih. Beli komposisi dan bagi bahan mentah Anda ke dalam kategori yang diperlukan: keras, sedang, dan kusut. Bergantung pada kategori bahan baku, encerkan larutan dan pemutih rami.
Langkah 3
Selanjutnya ada proses yang disebut tenun, yaitu transformasi serat langsung menjadi kain. Seluruh proses dapat dibagi menjadi tiga tahap: pemintalan, tenun, finishing.
Langkah 4
Kain adalah jalinan benang lusi dan benang pakan (benang lusi adalah benang yang membentang di sepanjang kain, benang pakan adalah benang yang terletak di seberang kain). Di tepi kain, benang ditempatkan lebih sering, dan tenunan keluar lebih padat, itu disebut tepi, mencegah kain dari penumpahan dan peregangan.
Langkah 5
Jenis tenun benang yang paling sederhana adalah benang polos, di mana setiap benang lusi dijalin dengan benang pakan melalui satu benang. Jenis tenun ini dianggap sangat tahan lama dan ditandai dengan permukaan yang halus, matte, pola yang sama di kedua sisinya.
Langkah 6
Kain setelah dikeluarkan dari alat tenun memiliki warna kekuning-kuningan dan juga permukaannya kasar, sehingga harus difinishing. Penting untuk menghilangkan serat sisa dari permukaannya, memutihkan dan mengecatnya, Anda juga bisa menerapkan pola. Tujuan finishing adalah untuk memberikan presentasi pada kain dan meningkatkan sifat-sifatnya. Perhatikan juga bahwa kain memiliki dua sisi: depan dan belakang. Yang pertama halus dan mengkilat, memiliki warna cerah (menggambar), ada lebih sedikit vili di permukaannya. Sisi sebaliknya, sebaliknya, kusam dan agak kasar, warna dan polanya pucat, ada lebih banyak vili dan nodul di permukaan.