Teknik menenun macrame sudah tidak asing lagi bagi banyak wanita penjahit modern. Dan meskipun seni ini berasal dari masa lalu yang jauh, hingga hari ini tetap merupakan cara yang relevan dan orisinal untuk mendekorasi rumah dan barang-barang pakaian.
Macrame adalah teknik yang disebut simpul tenun, yang menggantikan simpul sederhana dan lebih primitif. Nama "macrame" berasal dari bahasa Arab; kata ini dapat diterjemahkan sebagai "pinggiran" atau "renda". Di beberapa negara Eropa, macrame menyebar pada paruh kedua milenium pertama, tetapi teknik ini baru digunakan secara luas setelah pertengahan milenium kedua.
Dengan bantuan macrame, wanita penjahit di masa lalu tidak hanya menciptakan barang-barang dekoratif yang unik untuk pakaian, tetapi juga menenun penutup yang tidak biasa untuk barang-barang rumah tangga, furnitur, dan bahkan alat musik. Bahkan perwakilan dari keluarga bangsawan mengenakan pakaian yang dihiasi dengan benang emas, yang mengambil bentuk aneh berkat teknik menenun simpul.
Macrame ditenun dari berbagai macam bahan. Ini bisa berupa tali sederhana yang terbuat dari rami, rami atau sintetis, benang emas, benang, sutra, soutache. Untuk teknik simpul, benang yang dipilin sekencang mungkin cocok. Jika benang tidak dipilin dengan cukup kencang, relief dan pola produk akan menjadi tidak jelas, dan produk itu sendiri akan cepat aus dan kehilangan bentuk aslinya. Simpul yang digunakan untuk menenun macrame muncul tidak hanya khusus untuk kerajinan ini, banyak dari mereka, karena kombinasi kekuatan dan keindahannya yang unik, dipinjam dari pelaut.
Tenun macrame sangat populer di kalangan wanita penjahit juga karena tidak memerlukan perangkat dan alat yang rumit. Biasanya, untuk menenun yang diikat, selain benang, hanya diperlukan jari yang terampil untuk menenun benang dan mengencangkan simpul. Untuk macrame, pin lebih berguna untuk mengamankan bagian produk yang sudah jadi, dan kait rajutan biasa. Juga, untuk memudahkan proses menenun macrame, ada sifat buruk khusus, yang disebut klem.