Saat ini, tambal sulam mengacu pada jenis seni dekoratif, hobi. Namun, penampilannya disebabkan oleh ekonomi paksa dan kurangnya kain untuk menjahit. Kemiskinan dan keinginan itulah yang memaksa perempuan membuat pakaian dan perlengkapan rumah tangga dari sisa-sisa kain.
Tambal sulam, tersebar luas di zaman generasi tua, masih populer hingga saat ini. Namun lebih dikenal dengan kata "tambal sulam", berasal dari bahasa Inggris "tambal sulam" (tambal sulam).
Hingga saat ini, perselisihan mengenai negara asal tambal sulam tidak kunjung reda. Beberapa spesimen yang ditemukan berasal dari era SM, seperti barang kulit yang dibuat di Mesir, atau setelan tambal sulam Jepang yang dipajang di museum Tokyo. Namun, dalam banyak kasus, Inggris dianggap sebagai nenek moyang tambal sulam.
Pada abad ke-16, kain cerah dari India membanjiri negara itu, tetapi pasokannya dilarang pada tahun 1712. Pemerintah Inggris ingin mempertahankan produksi materinya sendiri. Kapas India, yang masih beredar di pasaran, dipasok secara ilegal, dan karenanya dijual dengan harga selangit. Saat itulah pengrajin wanita Inggris pertama kali berpikir untuk menabung dan mulai menggunakan sisa-sisanya untuk mendekorasi pakaian dan menjahit berbagai barang interior.
Setelah tambal sulam menyebar luas di Eropa, pada abad ke-18 Amerika juga mempelajarinya, di mana jenis menjahit ini bergerak bersama dengan orang Eropa yang berjuang untuk kehidupan baru. Berkat menjahit kain perca, para emigran miskin dapat menyediakan pakaian untuk diri mereka sendiri.
Di Rusia, teknik menjahit tambal sulam awalnya digunakan dalam perubahan dan perbaikan pakaian lama. Selain itu, beberapa produk bahkan tidak dibuat dari potongan kain, tetapi dari pakaian yang sudah tidak layak pakai lagi. Selimut tambal sulam dijahit dari mereka, permadani dan produk lain untuk keperluan rumah tangga dirajut.
Pada abad ke-19, industri tekstil berkembang pesat di Rusia, dan kemudian para pengrajin dapat sepenuhnya menghargai keindahan menjahit kain perca. Bermacam-macam kain katun berwarna cerah memungkinkan pemikiran kreatif dalam menjahit. Tidak mengherankan bahwa gaya cerita rakyat menjadi begitu luas di Rusia, dan tidak hilang hingga hari ini.
Saat ini, teknik tambal sulam tidak hanya menjadi hobi modis para ibu rumah tangga, tetapi juga cara ekspresi diri bagi seniman profesional. Eksposisi tambal sulam disajikan di museum di seluruh dunia. Selain itu, pameran dan festival internasional tahunan memberikan kesempatan untuk menunjukkan bakat Anda, bertukar pengalaman, atau sekadar membeli hadiah untuk orang terkasih.